Setetes Darah di Pagi Buta

Sabtu, 15 Agustus 2009

Enam puluh empat tahun sudah Indonesia merdeka .
Tak ada lagi penindasan , penghinaan , dan penderitaan dari kaum -kaum asing yang kenal belas kasih dan tak berperikemanusiaan .
Sekarang semua telah dapat menikmati kejayaan negeri ini , all children can play as they want , there's no cry anymore .
Yah , sebagian orang memang merasakan hal demikian , namun sebagian lagi belum bisa merasakan dengan sebenarnya arti kemerdekaan yang telah digapai enam puluh empat tahun lalu oleh para pejuang - pejuang tanah air .
Merekalah orang - orang yang terjajah di negeri sendiri , terjajah dengan saudara - saudara setanah air mereka .
Mereka yang tak dapat merasakan nikmatnya hidup secara material maupun finansial .
Meraka yang harus berjuang sendiri untuk dapat menikmatinya .
Dimana rasa kemanusiaan kita ??
Dimana rasa persaudaraan kita ??
Masihkah kita memiliki apa yang dinamakan "Cinta" ??
Untuk mereka, untuk negeri ini . :-)

Setitik Asa Yang Hilang

Senin, 10 Agustus 2009

Terdiam ku dalam senja
Dalam senyap ku termangu
Kaku terasa lidah ini ingin bicara
Hanya ribuan kata terajut dalam kalbu
Mellukis karat dan noda di dalamnya

Ah,aku sudah terlampau jauh
Aku sudah terlampau tinggi
Mendaki gunung
Ku coba menantang langit
Inginku terbang bersama merpati di sana
Menjelajah laut lepas
Mustahil,kan terlaksana
Sayap pun ku tak punya

Tidak,
Tidak mungkin menggapai asa dalam sekejap
Seperti mengedipkan mata di kala gelap
Tanpa lilin yang menyala merah

Ah, Ku ingin teriak
Agar sunyi hilang sudah
Memecah semua kaca dan gelas
Menjadi butir -butir asa
Yang harus ku rela
Hilang Sudah ...



Setitik Asa Yang Hilang

Terdiam ku dalam senja
Dalam senyap ku termangu
Kaku terasa lidah ini ingin bicara
Hanya ribuan kata terajut dalam kalbu
Mellukis karat dan noda di dalamnya

Ah,aku sudah terlampau jauh
Aku sudah terlampau tinggi
Mendaki gunung
Ku coba menantang langit
Inginku terbang bersama merpati di sana
Menjelajah laut lepas
Mustahil,kan terlaksana
Sayap pun ku tak punya

Tidak,
Tidak mungkin menggapai asa dalam sekejap
Seperti mengedipkan mata di kala gelap
Tanpa lilin yang menyala merah

Ah, Ku ingin teriak
Agar sunyi hilang sudah
Memecah semua kaca dan gelas
Menjadi butir -butir asa
Yang harus ku rela
Hilang Sudah